Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kekecewaan-Kekecewaan yang Sejajar - Maranatha

e-Devotional on YOUTUBE
KEKECEWAAN-KEKECEWAAN YANG SEJAJAR
BACAAN e-Devotional – hal 16

Yakobus 5 : 11
Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun. Kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub, dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan.

Tidak jarang pikiran banyak orang, bahkan sampai kepada hamba-hamba Allah, begitu dibutakan oleh pendapat-pendapat manusia, tradisi-tradisi dan pengajaran palsu manusia, sehingga mereka hanya sebagian menangkap perkara-perkara besar yang telah diungkapkan-Nya dalam firman-Nya. Demikian pula dengan murid-murid Kristus, walaupun pada waktu Juruselamat bersama-sama dengan mereka secara pribadi. Pikiran mereka telah terpikat oleh konsepsi popular mengenai Mesias sebagai raja duniawi, yang akan mengangkat Israel ke takhta kerajaan sedunia, dan mereka tidak dapat memahami arti perkataan-Nya yang meramalkan penderitaan dan kematian-Nya.

Sejak mereka lahir hari mereka telah dipenuhi dengan pengharapan kemuliaan kerajaan di bumi, dan ini yang membutakan pengertian mereka.

Pengalaman murid-murid yang memberitakan “injil kerajaan itu” pada kedatangan Kristus yang pertama, sama halnya dengan pengalaman mereka yang sedang memberitakan pekabaran kedatangan-Nya yang kedua kali. . . .

Sama seperti murid-murid yang mula-mula, William Miller dan rekan-rekannya, tidak mengerti sepenuhnya akan kepentingan pekabaran yang mereka sedang lancarkan. Kesalahan-kesalahan yang telah lama berlaku dalam gereja menghalangi mereka untuk tiba pada penafsiran yang betul terhada satu pokok penting dalam nubuatan. Itulah sebabnya, walaupun mereka memberitakan pekabaran yang diamanatkan Allah kepada mereka supaya disampaiakan kepada dunia, maka melalui salah pengertian terhadap artinya membuat mereka mengalami kekecewaan.


Kepada orang-orang percaya ini, sama seperti murid-murid yang mula-mula, bahwa pada saat pencobaan yang tampaknya gelap terhadap pengertian mereka kemudian nanti diberi penjelasan. Apabila mereka harus melihat “kesudahan perbuatan Tuhan” maka mereka akan megnetahui bahwa, walaupun adanya kesusahan akibat kesalahan-kesalahan mereka, tujuan-tujuan kasih-Nya terhadap mereka telah digenapi berangsur-angsur. Mereka harus belajar dari pengalaman yang diberkati bahwa Ia “maha penyayang dan penuh belas kasihan,” bahwa seluruh jalan-Nya adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan peringatan-peringatan-Nya.”


Posting Komentar untuk "Kekecewaan-Kekecewaan yang Sejajar - Maranatha"