5 Oktober - Makanan Bergizi Penting Bagi Kekuatan Intelektual - Hidup Seperti Yesus

e-Devotional on YOUTUBE

MAKANAN BERGIZI PENTING

BAGI KEKUATAN INTELEKTUAL

BACAAN e-Devotional – 5 Oktober

Daniel 1:18

“Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tidak usah menajiskan dirinya.”

Intelektual manusia harus mendapatkan perluasan dan kekuatan dan ketajaman serta kegiatan. Harus ditetapkan untuk bekerja keras, atau itu akan menjadi lemah dan tidak berdaya guna. Kekuatan otak diperlukan untuk berpikir dengan sungguh-sungguh; itu harus dilatih untuk mengatasi masalah-masalah yang sulit dan menguasainya, kalau tidak kekuatan dan kecakapan pikiran akan berkurang. Pikiran harus mencipta, bekerja, dan bergumul, untuk memberikan kekuatan dan keuletan kepada intelektual; dan jikalau organ-organ tubuh tidak dipelihara dalam kondisi yang paling sehat melalui zat-zat, makanan bergizi, otak tidak menerima bagian nutrisinya untuk bekerja.

Daniel memahami hal ini, dan ia membawa dirinya kepada suatu diet yang jelas, sederhana, bergizi, dan menolak santapan raja yang mewah. makanan pencuci mulut yang mengambil begitu banyak waktu untuk menyediakannya, kebanyakan merusak kesehatan. Makanan padat yang perlu dikunyah akan jauh lebih baik daripada bubur atau makanan-makanan dalam bentuk cairan lainnya. Saya nyatakan ini adalah sesuatu yang penting….

Intelektual harus tetap terpelihara dengan pekerjaan yang baru, sungguh-sungguh, dan sepenuh hati. Bagaimana hal ini bisa dilakukan? Kuasa Roh Kudus harus menyucikan pikiran dan membersihkan jiwa dari cacat moralnya. Kebiasaan-kebiasaan yang merusak bukan hanya merendahkan jiwa, tetapi juga merendahkan intelektual. Ingatan menderita, di atas mezbah kehinaan, praktik-praktik yang menyakitkan….

Apabila guru dan murid mau menyerahkan jiwa, tubuh, dan rohani kepada Allah, dan menyucikan pikiran mereka melalui penurutan kepada hukum Allah, mereka akan terus-menerus menerima karunia kekuatan fisik dan mental yang baru. Kemudian akan terdapat hati yang mencari Allah, dan doa yang sungguh-sungguh bagi persepsi yang bersih….

Belajar dengan tekun itu perlu, demikian pula kerja keras yang tekun…. Pikiran yang seimbang biasanya tidak diperoleh sementara menggunakan kekuatan-kekuatan fisik kepada hiburan-hiburan. Pekerjaan fisik yang digabungkan dengan mental yang berdaya guna adalah suatu disiplin dalam kehidupan yang praktis, senantiasa dilembutkan oleh refleksi yang melayakkan dan mendidik pikiran dan tubuh menjadi lebih baik untuk melaksanakan pekerjaan yang Allah rancang agar kita lakukan dalam berbagai bidang pekerjaan…. Dengan demikian pikiran dididik untuk menikmati kondisi fisik dalam kehidupan yang praktis dan benar-benar diperlengkapi dengan daya guna, dan memperoleh suatu pengetahuan yang penting agar menjadi suatu pertolongan dan berkat bagi mereka sendiri dan bagi orang-orang lain. –Dasar-dasar Pendidikan, hlm. 240, 241.