31 Oktober - Mengasihi Allah Penting Untuk Kesehatan yang Sempurna - Hidup Seperti Yesus

e-Devotional on YOUTUBE

MENGASIHI ALLAH PENTING UNTUK 

KESEHATAN YANG SEMPURNA

BACAAN e-Devotional – 31 Oktober

1 Korintus 6:20

“Sebab kamu telah di beli dan harganya telah lunas di bayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!”

Tubuh kita ini adalah milik Allah. Ia telah membayar harga penebusan yang mahal bagi tubuh demikian pula bagi jiwa.... Sang Khalik mengawasi mesin manusia, menjaganya dalam setiap pergerakannya. Kalau saja bukan karena pemeliharaan–Nya yang tetap, denyut nadi tidak akan berdetak, jantung akan berhenti berdenyut, otak tidak akan lagi melakukan fungsinya.

Otak adalah organ dan alat dari pikiran, dan mengendalikan seluruh tubuh. Agar semua bagian sistem lainnya menjadi sehat, otak juga harus sehat. Dan agar otak menjadi sehat, darah harus bersih. Kalau melalui kebiasaan yang benar dalam hal makan dan minum darah tetap terpelihara bersih, otak akan dengan baik diberi pasokan makanan. Adalah karena kurangnya tindakan yang selaras dalam organisme manusia yang membawa penyakit. Imajinasi mungkin mengendalikan bagian–bagian lain dari tubuh yang dapat membahayakan mereka. Semua bagian sistem harus bekerja secara harmonis. Bagian–bagian yang berbeda dari tubuh, khususnya yang jauh dari jantung harus menerima sirkulasi darah yang bebas. Anggota-anggota badan melakukan suatu bagian yang penting, dan harus menerima perhatian yang layak.

Allah adalah pengurus agung dari mesin manusia. Dalam memelihara tubuh kita, kita harus bekerjasama dengan Dia. Mengasihi Allah adalah penting bagi hidup dan kesehatan... Untuk memiliki kesehatan yang sempurna hati kita harus dipenuhi dengan kasih dan pengharapan serta sukacita....

Mereka yang mengabdikan diri mereka dalam pekerjaan missionari medis, yang bekerja tanpa mengenal lelah adalah dalam bahaya, dan kekurangan, dalam kesusahan dan penderitaan, berada dalam bahaya jika mereka lupa bahwa mereka harus menjadi penjaga– penjaga yang setia terhadap kekuatan–kekuatan fisik dan mental mereka sendiri. Mereka tidak boleh membiarkan diri mereka dilemahkan. Akan tetapi mereka dipenuhi dengan semangat dan kesungguh–sungguhan, dan kadang–kadang mereka bergerak tanpa pertimbangan, menempatkan diri mereka di bawah ketegangan yang terlalu berat. Kecuali para pekerja ini mengadakan perubahan, akibatnya adalah penyakit akan menimpa mereka dan mereka akan lemah dan jatuh sakit....

Kita memiliki suatu panggilan yang jauh lebih tinggi daripada perhatian yang umum dan tidak mementingkan diri sebagaimana langit lebih tinggi daripada bumi. Tetapi pemikiran ini tidak seharusnya menuntun hamba–hamba Allah yang bekerja keras dan memiliki kerelaan untuk bekerja, untuk membawa semua beban yang mungkin dapat mereka bawa tanpa waktu istirahat. – Medical Ministry, hlm. 291-293.