11 September - Yesus Memperkenalkan DiriNya Kepada Orang-orang Miskin - Hidup Seperti Yesus

e-Devotional on YOUTUBE

YESUS MEMPERKENALKAN DIRI-NYA 

KEPADA ORANG-ORANG MISKIN

BACAAN e-Devotional – 11 September

Matius 25:40

“Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.”

Sementara Allah dengan persediaan-Nya telah mengisi bumi dengan kekayaan-Nya dan memenuhinya dengan segala kelengkapan yang indah bagi kehidupan manusia, tidak ada dalih apapun untuk mengizinkan  perbendaharaan Allah tetap kosong. Orang-orang Kristen tidak dapat berdalih dalam membiarkan tangisan janda dan doa-doa yatim-piatu yang naik ke surga karena penderitaan yang mereka alami, semetara Penyedia yang baik itu telah menempatkan ke dalam tangan dari orang-orang Kristen ini dengan kelimpahan untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Janganlah tangisan dari janda dan anak yatim ini meminta pembalasan Surga yang ditujukan ke atas kita sebagai satu umat. Dalam dunia orang yang mengaku Kristen, terdapatlah pertujukan yang cukup mewah, terhadap permata-permata dan perhiasan-perhiasan, untuk mana hal itu dapat digunakan dalam memenuhi kebutuhan dari orang-orang yang lapar dan memberi pakaian orang-orang yang telanjang di kota-kota kecil dan kota-kota besar kita; namun orang-orang yang mengaku pengikut Yesus ini tertutup diri mereka dari makanan yang sesuai dan pakaian yang nyaman.

Apa yang akan dikatakan oleh anggota-anggota gereja ini ketika diperhadapkan pada hari penghakiman nanti dengan orang-orang miskin, orang-orang yang tertindas, para janda dan yatim, yang telah mengetahui apa yang mereka butuhkan, sementara dari orang-orang yang mengaku pengikut Kristus ini terdapatlah suatu pemanjaan terhadap pemenuhan akan pakaian yang berlebih-lebihan, demikian pula perhiasan-perhiasan yang tidak perlu yang jelas-jelas dilarang oleh Firman Allah, sebenarnya cukup untuk memenuhi segala kebutuhan mereka?

Kita melihat para wanita yang mengaku beribadah mengenakan gelang emas, kalung emas, cincing emas yang elegan, dan perhiasan-perhiasan lainnya… sementara orang-orang jalanan yang membutuhkan, serta orang-orang yang menderita dan terbuang terdapat di setiap pinggir jalan. Yang demikian tidak menarik perhatian mereka, tidak pula membangkitkan simpati mereka; namun mereka akan menangis atas penderitaan yang digambarkan di akhir cerita itu. Mereka tidak punya telinga bagi tangisan mereka yang membutuhkan, tidak punya mata untuk melihat cuaca dingin dan para wanita dan anak-anak yang nyaris telanjang di sekitar mereka. Mereka memandang terhadap kebutuhan yang nyata sebagai suatu jenis kejahatan, dan menarik diri dari penderitaan manusia seperti suatu penyakit yang menular. Kepada orang-orang yang demikian, Kristus akan berkata, “Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum;…ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku.”

Namun sebaliknya Kristus berkata kepada orang benar. “Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku”…. Dengan demikian Kristus memperkenalkan perhatian-Nya dengan apa yang menjadi penderitaan manusia. Perbuatan-perbuatan kasih dan amal yang dilakukan bagi orang yang menderita dilakukan seolah-olah bagi Diri-Nya sendiri. - Review and Herald, 21 November 1878.